FGD Keberlanjutan Produksi dan Produktivitas Padi dalam Perspektif Standardisasi
Sukamandi -- Identifikasi langkah-langkah penting dalam skema standardisasi dan penilaian kesesuaian merupakan satu tahapan krusial yang harus dilakukan. Terkait hal tersebut, Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Padi atau yang dikenal BSIP Padi, mengadakan FGD dengan tema ”Keberlanjutan Produksi dan Produktivitas Padi dalam Perspektif Standardisasi”. Kepala BSIP Jakarta, Muhammad Alwi Mustaha, beserta tim turut mengikuti agenda yang dilaksanakan pada Selasa (01/08/2023) di BSIP Padi, Sukamandi, Jawa Barat.
Kepala BSIP, Fadjry Djufry dalam arahannya menyampaikan bahwa BSIP harus memiliki kompetensi dan sertifikasi terkait standar. Sarana prasarana pendukung harus disiapkan untuk pengujian benih terstandar. Layanan benih bibit diharapkan tersedia di seluruh Indonesia.
FGD dihadiri oleh pemerintah pusat (Lingkup Kementan dan BSIP), pemerintah daerah (Provinsi Jawa Barat, Subang, Indramayu, Purwakarta, Karawang), laboratorium pengujian swasta dan pemerintah, pakar/akademisi, perusahaan swasta, penangkar benih, penggilingan padi, dan kelompok tani padi.
Pada sesi pleno, dipaparkan tiga materi penting terkait standardisasi di bidang padi. Peningkatan Nilai Tambah Komoditas Padi melalui Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian yang disampaikan oleh Direktur Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal BSN, Heru Suseno, membuka sesi pertama. Selanjutnya, Relevansi Standar Komoditas dalam Industri Perberasan disampaikan oleh Gian Virgiawan dari PT. FS Tjipinang Jaya. Menutup sesi pleno, Amiyarsi Mustika Yukti, dari BBPPMBTPH memaparkan tentang Sertifikasi Produk Tanaman Pangan dengan gamblang.
Sesi selanjutnya merupakan diskusi kelompok yang membahas tentang usulan konsep RSNI yang telah diterima dalam PNPS 2023 yaitu metode uji adaptasi padi sawah dan panel ke-2 yang membahas tentang standardisasi gabah dan beras. Kepala BSIP Padi, Muhammad Thamrin, menutup FGD dengan pesan bahwa umpan balik dari stakeholder terkait standar komoditas padi sangat penting untuk didapatkan agar program pengembangan standar komoditas padi dapat sinkron dan relevan dengan kebutuhan stakeholder di bidang perpadian.