
Petik dan Nikmati Buah dari Pekarangan Sendiri, Urban Farming Dorong Kemandirian Pangan Keluarga
Jakarta Utara, 26 Juni 2025 Geliat urban farming semakin terasa di lingkungan padat penduduk. Warga kota kini mulai melihat pekarangan rumah bukan sekadar ruang kosong, melainkan sebagai sumber pangan segar yang sehat dan bisa dipetik langsung setiap hari.
Hal itu tercermin dalam kegiatan Urban Farming bertema “Petik dan Nikmati Buah dari Pekarangan Sendiri” yang digelar oleh Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Utara. Acara yang berlangsung di kawasan Jakarta Utara ini diikuti lebih dari 40 peserta yang mayoritas terdiri dari ibu rumah tangga, kader PKK, hingga pegiat pertanian kota.
Kepala Suku Dinas KPKP Jakarta Utara, Unang Rustanto, dalam sambutannya mengatakan bahwa urban farming bukan hanya gaya hidup, tapi bagian dari solusi menghadapi keterbatasan lahan dan naiknya harga pangan. “Masyarakat perlu dibekali kemampuan menanam dan merawat tanaman buah sendiri, terutama yang cocok tumbuh di lahan sempit dengan pencahayaan terbatas,” ujarnya.
Acara ini menghadirkan sejumlah narasumber dari lintas sektor:
SERDA Trono BA dari Paspampres, yang berbagi pengalaman dalam bertanam hidroponik di lingkungan instansi pemerintahan dengan lahan terbatas.
Dra. Nurlaela Kusuma, pakar tanaman hortikultura dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Jakarta, yang menjelaskan trik sukses mengatasi penyakit tanaman buah secara alami.
Affan Raffandi, SP, penyuluh dari BRMP Kementerian Pertanian, membawakan materi menarik soal teknik perbanyakan tanaman buah menggunakan stek, cangkok, dan okulasi.
Dina Permatasari, pegiat lingkungan dan pendiri komunitas Taman Pangan Kota, yang menginspirasi peserta dengan kisah sukses membangun kebun buah mini di balkon apartemennya.
Materi yang disampaikan tak hanya teoritis, tetapi juga praktis. Para peserta sangat antusias menyimak cara memindahkan tanaman dari polybag ke planterbag agar tidak stres, tips memilih varietas buah yang cepat berbuah, hingga cara membuat pupuk organik dari limbah dapur rumah tangga.
“Baru tahu ternyata banyak tanaman buah bisa tumbuh baik walau sinar mataharinya sedikit, asal medianya bagus dan dirawat rutin,” ujar Yuli, salah satu peserta yang mengikuti kegiatan hingga selesai.
Kegiatan ini membuktikan bahwa urban farming bisa menjadi jalan untuk kemandirian pangan keluarga, memperkuat ketahanan pangan lokal, dan menghadirkan gaya hidup sehat. Buah yang matang di pohon dan bebas pestisida tentu lebih aman dikonsumsi oleh semua anggota keluarga, terutama anak-anak.
Dengan edukasi berkelanjutan dan kolaborasi lintas instansi, budidaya tanaman buah di pekarangan rumah kini bukan sekadar hobi, tetapi menjadi gerakan bersama menuju kota yang sehat, mandiri, dan hijau.