
Tingkatkan Luas Tambah Tanam (LTT), BRMP Jakarta Gelar Bimtek Pembuatan Peta Poligon
Jakarta, 23 Mei 2025 — Dalam rangka mendukung peningkatan luas tambah tanam (LTT) sebagai bagian dari program strategis Kementerian Pertanian, Balai Penerapan Modernisasi Pertanian (BRMP) Jakarta menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pembuatan Peta Poligon. Kegiatan ini berlangsung di Aula Alpukat Cidepak, BRMP Jakarta, dan diikuti oleh berbagai pihak lintas sektoral.
Peserta yang hadir meliputi perwakilan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Provinsi DKI Jakarta, penyuluh pendamping lapangan dari Suku Dinas KPKP Jakarta Utara, Jakarta Barat dan Jakarta Timur, serta Babinsa dari Kodim 0502 Jakarta Utara, Kodim 0503 Jakarta Barat, dan Kodim 0505 Jakarta Timur. Turut hadir pula fungsional BRMP Jakarta.
Acara dibuka dengan sambutan dari Kasubbag Tata Usaha BRMP Jakarta, Anggella Tesalonika Tombuku, yang mewakili Kepala BRMP Jakarta. Dalam sambutannya, Anggella menjelaskan perjalanan transformasi kelembagaan dari BPTP (2000-2022) beralih menjadi BSIP (2022–2025), dan kini menjadi BRMP sejak 2025. Ia berharap kegiatan ini dapat menjadi sarana berbagi informasi dan pemanfaatan teknologi untuk mendukung kegiatan di lapangan.
Kepala Bidang Pertanian DKPKP Provinsi DKI Jakarta, Mujiati, turut memberikan sambutan mewakili Kepala DKPKP Provinsi Jakarta. Ia menegaskan komitmen dinas dalam mendukung program swasembada pangan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah meningkatkan nilai tambah lahan sawah melalui pengembangan agroekowisata, sebagai respons atas terus menurunnya luas lahan akibat alih fungsi.
Bimtek ini menghadirkan narasumber dari Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, yaitu Hety Sulistiyowati dan ST. Ananda Yukarina. Para peserta juga dibekali praktek langsung dengan menggunakan aplikasi Field Maps dari Play Store untuk membuat peta poligon.
Melalui kegiatan ini, BRMP Jakarta menunjukkan komitmennya untuk terus bersinergi dengan berbagai pemangku kepentingan, mengedepankan pemanfaatan teknologi demi mewujudkan ketahanan dan kemandirian pangan nasional.
Dengan aplikasi poligon, data sawah lebih tertata, arah kebijakan lebih nyata