Jakarta -- Tahun 2023 jadi saksi awal suksesnya BSIP dengan kegiatan pendampingan standar bidang pertanian di seluruh pelosok Indonesia. "Kami ingin hasilkan produk pertanian jagoan yang bisa go internasional" ujar Rima Purnamayani, Koordinator Kerjasama dan Pendayagunaan Hasil Standardisasi (KSPHS) BSIP Penerapan.

 

BSIP membuktikan komitmennya dengan tagline keren: standard, services, globalization. BSIP bukan hanya membuat standar, tapi siap melayani dengan pendampingan penerapan standar, dan akhirnya, meng-globalkan produk pertanian kita.

 

Standar adalah konsolidasi. Standar adalah konsolidasi ilmu pengetahuan, teknologi, inovasi dan pengalaman untuk mencapai keuntungan yang maksimal. Standar itu kerja teamwork, kerja kolaborasi. Tujuan standar itu untuk mencapai keuntungan yang maksimal bagi komuniti bagi masyarakat, maka kerja BSIP bukan hanya sampai diterapkan, *kalau belum menguntungkan maka belum selesai kerjaannya*. Penerapan itu bukan hit and run, jadi harus benar-benar diterapkan, diadopsi kemudian terasa menguntungkannya baik itu menguntungkan pada cara kerja petani, menguntungkan secara finansial, dan menguntungkan bagi konsumen/masyarakat. Itulah semangat kerja BSIP yang menjadi gebrakan baru di dunia standar pertanian (agrostandar). 

 

Visi dan semangat tersebut mencuat dalam workshop evaluasi pendampingan penerapan standar instrumen pertanian yang dilaksanakan di kantor BSIP Penerapan, Cimanggu, Bogor (Senin, 11 Desember 2023).

 

Workshop ini memang dirancang sebagai tempat untuk berbagi ide kreatif dan strategi inovatif agar ke tahun pendampingan penerapan standar bidang pertanian lebih baik lagi. Acara ini dihadiri juga oleh pimpinan redaksi dari Sinar Tani dan narasumber dari Kementerian Perdagangan yang membagikan tips kreatif dan strategi ekspor pertanian.

 

Semoga tahun 2023 ini menjadi langkah awal yang positif menuju penerapan standar instrumen pertanian yang efektif dan memberikan manfaat maksimal bagi seluruh komunitas pertanian di Indonesia. (TR)